SEKILAS INFO
: - Rabu, 18-09-2024
  • 4 bulan yang lalu / Penerimaan Peserta Didik Baru SMA Negeri 1 Ampana telah dibuka secara OFFLINE. Pengambilan Formulir mulai tanggal 20 s.d. 31 Mei 2024.
Sejarah Berdirinya SMAN 1 Ampana Kota

SEJARAH BERDIRINYA SMA NEGERI 1 AMPANA KOTA

KABUPATEN TOJO UNA-UNA PROPINSI SULAWESI TENGAH

Di wilayah Kewedanaan Tojo Una-Una Kabupaten Poso Propinsi Sulawesi Tengah terdapat enam Kecamatan, salah satunya adalah Kecamatan Ampana Kota.

Pada tahun enam puluhan di wilayah Kewedanaan Tojo Una-Una hanya memiliki 3 buah SLTP yaitu :

      1. SMP Negeri Ampana, Kecamatan Ampana Kota

      2. SMP Negeri Una-Una, Kecamatan Una-Una

      3. SMEP Negeri Ampana, Kecamatan Ampana Kota.                                   

Sehubungan belum ada SLTA di wilayah Kewedanaan Tojo Una-Una, maka setiap lulusan SLTP pada waktu itu apabila ingin melanjutkan studi ke SLTA mau tidak mau harus  ke Poso, Palu, Gorontalo, Ujung Pandang atau ketempat lain yang ada SLTA nya. Mengingat sangat sulitnya ekonomi dan transportasi pada waktu itu maka hanya orang-orang yang beradalah yang berkesempatan melanjutkan studi ke SLTA, sehingga banyak lulusan SLTP yang ekonomi lemah mengambil keputusan untuk tidak melanjutkan studi walaupu semangat dari lubuk hatinya ingin sekali melanjutkan studi, pada waktu itu di Kabupaten Poso baru memiliki tiga SLTA yakni : SMA Negeri Poso, SMEA Negeri Poso dan SPG Negeri Poso.

Menyikapi keluhan dari sebagian besar masyarakat di wilayah Kewedanaan Tojo Una-Una pada waktu itu, maka oleh pemerintah setempat berusaha sedemikian rupa agar supaya di wilayah Kewedanaan Tojo Una-Una khususnya di Kecamatan Ampana Kota dapat didirikan / dibuka salah satu SLTA.

Berlanjut pada tahun 1963 atas kesepakatan pemerintah setempat dan beberapa tokoh masyarakat beserta tokoh pendidikan di Ampana maka dibentuklah salah satu panitia yaitu panitia pembangunan SMA Negeri 1 Ampana yang diketuai oleh bapak Yusuf  Muslaeni. Oleh panitia pembangunan ini telah berusaha sedemikian rupa yakni dengan jalan menghubungi Departemen  Pendidikan dan Kebudayaan  Propinsi Sulawesi Tengah dan Kepala SMA Negeri 1 Poso agar  di Ampana dapat dibuka sebuah SMA. Usaha ini tidak sia-sia yakni dengan direstuinya pembukaan SMA Negeri 1 Ampana Filial/kelas jauh dari SMA Negeri Poso sebagai resminya pada bulan Oktober tahun pelajaran 1963/1964 kegiatan belajar mengajar mulai di aktifkan dengan jumlah siswa sebagai pendaftar kelas 1 (satu) sebanyak 25 orang.

Berhubung gedung sekolah belum ada waktu itu, maka kegiatan  belajar mengajar dilaksanakan dengan cara meminjam / menumpang untuk sementara waktu di gedung SMP Negeri 1 Ampana kemudian berpindah ke Gedung Nasional Ampana, walaupun antara kelas yang satu dan kelas yang lain hanya dibatasi dengan sekat pitate gabah-gabah.

1

Sebagai tenaga pengajar oleh panitia pembangunan meminta dari :

      1. Guru-guru SMP Negeri Ampana antara lain Bapak A. Limbong, Bapak Y. Kandupi, Ibu. H. Syaiban Adua, dan Bapak M. Thamrin Rajab

      2.  Guru SMEP  Negeri Ampana antara lain Bapak A.K. Sabu

      3.  Beberapa tenaga pengajar lainnya antara lain Bapak Usman Panende, BA.

Selanjutnya untuk peningkatan mutu pendidikan SMA Negeri Ampana panitia pembangunan tidak tinggal diam yakni pada awal tahun  1964 dari pihak panitia telah berusaha mencari / menyiapkan tenaga guru dari luar daerah yakni yang berasal dari  Jogjakarta yaitu Bapak Sudarjono, B.Sc, Bapak Suparlan, BA,  Ibu Suparlan dan Bapak Fajar. Kemudian pada awal tahun 1965 pada bulan Februari 1965 diusahakan lagi satu orang tenaga pengajar dari IKIP Jogjakarta di Manado yakni Bapak L.T. Wahani, BA. Pada pertengahan tahun 1965 ke empat tenaga guru yang berasal dari Jogjakarta minta pamit kepada panitia pembangunan untuk kembali ke Jogjakarta dengan alasan melanjutkan pendidikan. Hal ini terealisasi sehingga tinggal beberapa tenaga honorarium yang ada yakni : Bapak L.T. Wahani, BA, Bapak. S.M. Almahdali, Guru-guru SMP Negeri  Ampana dan SMEP  Negeri Ampana. Pada waktu itu atas bantuan dari Sari Salma Djewed dan Amin Dariseh sebagai tenaga guru Eksakta dan Sosial  maka proses belajar mengajar tetap lancar.

Panitia pembangunan tetap berusaha secara tahap demi tahap yakni menyiapkan lokasi dan bangunan yang saat ini terletak di Jalan Tadulako No. 30 Ampana  walaupun masih bersifat semi  permanen kemudian berdasarkan surat keputusan dari Menteri P dan K Nomor: 102/SK/B.III/1965 tanggal 02 September 1965 SMA Negeri Ampana sebagai Filial/kelas jauh di robah menjadi SMA Negeri yang berdiri sendiri lepas dari SMA Negeri 1 Poso. Pada awal tahun 1966 berhubung gedung/ruang belajar telah siap pakai walaupun bersifat semi permanen dengan jumlah ruang belajar 5 ruang  maka kegiatan belajar mengajar dipindahkan ke gedug tersebut. Pada bulan Februari tahun 1966  diadakanlah acara peresmian sehingga SMA Negeri Ampana secara resmi telah berdiri sendiri.

Berhubung gedung sudah ada maka panitia pembangunan berusaha lagi untuk mencari tenaga guru dari IKIP Makassar yakni Bapak Mustapa Labanu, BA, Bapak Drs. Abdul Gafur Lasawedi dan Ibu Jessy Buata, dengan kedatangan Bapak Mustapa Labanu, BA yang merupakan guru senior maka oleh panitia pembangunan mengusulkan ke Departemen Pendidikan dan Kebudayaan untuk menjadi Kepala Sekolah. Selanjutnya Kepala Sekolah ( Bapak Mustapa Labanu, BA) mengusahakan guru dari IKIP Manado yakni Bapak M. Patambo, BA  untuk menggantikan Bapak Drs. Abdul Gafur Lasawedi yang telah diangkat menjadi Pegawai Daerah Poso yang berkedudukan di Poso pada tahun 1967.

2

Tidak lama kemudian  Ibu Sari Salma Djewet dan Jessy Buata minta pamit lagi untuk melanjutkan studi ke Makassar. Kekurangan tenaga guru berulangkali terjadi untunglah atas bantuan dari Ibu Uko Punu dan dr. Udin Muslaeni sebagai tenaga pengajar Kimia dan Ibu Rasuna Muhamad, BA, Bapak L. Mae Sabara, Ibu Nursia Dg. Mamalla sebagai tenaga pengajar  Ilmu Pasti.

Proses belajar mengajar tetap berjalan lancar tetapi dalam jangka waktu yang pendek, Bapak dr. Udin Muslaeni mengundurkan diri berhubung ada tugas pokok yakni Kepala Rumah Sakit Ampana. Panitia pembangunan berusaha lagi mencari tenaga pengajar mata pelajaran Eksakta di Jogjakarta dan ditemuilah Bapak Sofyan Muchtar, B.Sc dan menyusul Bapak Abbas Lasse, BA dari IKIP Ujung Pandang sejak itulah kegiatan belajar mengajar mulai lancar lagi.

Tahun berganti tahun peristiwa kekurangan guru terjadi yakni Bapak Sofyan Muchtar, B.Sc berangkat ke Jogjakarta dan Bapak Abas Lasse,BA berangkat ke Ujung Pandang untuk studi lanjut, atas usaha Bapak Mustapa Labanu, BA sebagai kepala SMA Negeri Ampana maka pada tahun 1976 didatangkanlah Bapak Ruben Palimbong, BA sebagai guru mata pelajaran Kimia dan mata pelajaran Eksakta lainnya. Sejalan dengan itu diusahakanlah seorang tenaga guru mata pelajaran Matematika yakni Bapak Artemas Pangalila sesudah itu bantuan pemerintah melalui pengangkatan guru sebagai pegawai negeri sipil.

Pada akhir tahun pelajaran 1965/1966 SMA Negeri Ampana telah mulai menamatkan lulusan yang pertama dengan jumlah lulusan dari 3 jurusan yakni 2 orang dari jurusan Budaya yaitu Hartin Abdul Rauf dan Su Kun Hae, 6 orang dari jurusan Sosial yakni Madjaludin Ndjaole, Wahyudin Daiya, The Tha Yong, Ramli Muke, Kadir Marilau dan  Dullah Kamsiah, 4 orang dari jurusan Paspal yakni Suwardi Kaluku,  Muchtar Umar, Dubi Wonti dan Masri Towanda.

Sebagai urutan Kepala Sekolah yang menjabat Kepala SMA Negeri 1 Ampana Kota yakni :

     1. Sudarjono, B.Sc                           : Tahun 1964 – tahun1965  (Filial SMA Negeri 1 Poso)

     2. Mustapa Labanu, BA                  : Tahun 1966  – tahun 1986

     3. L.T. Wahani, BA                         : Tahun 1986  – tahun 1991

     4. Marsudi, SE                                 : Tahun 1991  – tahun 1996

     5. Drs. Abidin Pasau                       : Tahun 1996 –  tahun  1999

     6. Tasiban Efendi, S.Pd                   : Tahun 1999 –  tahun  2007

     7. Drs. Aristan Sandegi                   : Tahun 2007 –  tahun 2017

     8. Drs. Maulidin M. P, M.Pd           : Tahun 2017 – tahun 2019

     9. Bahtiar, S.Pd. MM.                      :  Tahun 2019 – sampai sekarang

Pada tahun 1989 SMA Negeri 1 Ampana Kota, telah memperoleh Sertipikat Tanah dari Badan Pertanahan Nasional dengan No.KW.25/HP/P3HT/PSO-18/1989 tanggal 11-2-1989,  dan Surat Ukur Nomor: 205/1988 dengan Luas 10.900 m2.

.

3

Kini SMA Negeri 1 Ampana Kota berdiri megah di Ibukota Kabupaten Tojo Una-Una Provinsi Sulawesi Tengah yang mana sebelumnya pernah populer dengan SMA Negeri 344 Ampana.

NARA SUMBER : L.T. WAHANI, BA

Di tulis kemabli : Bahtiar, S.Pd. MM.

TINGGALKAN KOMENTAR

Pengumuman

PENGUMUMAN KELULUSAN SISWA SMA NEGERI 1 AMPANA KOTA TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Peringkat 20 Besar Kelulusan Siswa Terbaik SMA Negeri 1 Ampana Kota Tahun Pelajaran 2021/2022